Breaking News

Senin, 11 September 2017

Soal sistem gerak pada manusia

Untuk lebih memahami materi tentang sistem gerak pada manusia, kerjakan soal latihan berikut ini!

Baca selengkapnya ...

Selasa, 04 Juli 2017

Puncak Syawal di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ)



Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), terletak di Jalan Ir. Sutami Nomor 40 Kentingan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, atau di sebelah kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Taman satwa ini terletak cukup strategis karena terletak di pinggiran kota sehingga mudah di jangkau.


Setiap tahun Taman Satwa Jurug Solo selalu mengadakan Pekan Syawalan, tahun ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juni – 2 Juli 2017. Buka jam 07.30 – 17.00 WIB, dengan harga tiket Rp. 20.000, sementara untuk hari biasa harga tiket Rp. 6000 dan hari libur Rp. 7000.

Pada pekan syawalan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) ini yang paling ditunggu adalah puncak syawalan, yang dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 2 Juli 2017, karena pada puncak syawalan ini diadakan Kirab Joko Tingkir dan Pembagian 2000 Ketupat dan 2000 Apem.

Pada kirab kali ini Joko Tingkir diperankan oleh GPH. Mangkubumi yang merupakan putra Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII.  Kirab Joko Tingkir tahun ini dimulai dari depan gerbang Universitas Sebelas Maret (UNS). Kirab tersebut dimulai jam 9.00 WIB. Kirab akan berjalan menuju Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dengan sendratari kitab.

Pawai diawali dengan kereta kencana yang dinaiki oleh GPH Mangkubumi yang berperan sebagai Joko Tingkir, para hulu balang, gunungan yang berisi ketupat dan apam, barisan berbaju pegawai keraton dan pemakai kostum batik ala Solo Batik Carnival.
Di tepi telaga sudah banyak masyarakat yang menanti, mereka berdesak-desakan untuk mendapatkan tempat di depan, sehingga dapat melihat Joko Tingkir dengan jelas. 

Sesampainya di telaga Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Joko Tingkir berjalan menuju getek di pinggir telaga. Ia membawa tombak di tangan kanannya, tombak tersebut pada ujungnya terdapat bunga melati. Joko Tingkir menggunakan pakaian beskap hitam sehingga terlihat lebih wibawa. Di belakang Joko Tingkir tampak tiga orang abdi dalem yang mengikutinya. Tiba-tiba dari tengah telaga terlihat adanya gerakan yang membuat burung-burung yang bertengger pada dahan-dahan pohon berterbangan karena merasa terganggu.
Ternyata beberapa siluman telah menanti kedatangan Joko Tingkir, diantaranya  siluman buaya. Joko Tingkir dan para pengawalnya tidak gentar sedikit pun. Mereka justru mengarahkan getek agar mendarat di tengah telaga. Setelah turun, keduanya saling berhadapan, para siluman buaya lanngsung menyerang Joko Tingkir tanpa mengucap sepatah kata pun, karena kedigdayaan ilmu kanuragannya, hanya dengan tangan kosng para siluman dengan mudah dikalahkan. Para abdi dalem juga turut membantu Joko Tingkir untuk melawan para siluman buaya tersebut, mereka mengeluarkan berbagai jurus untuk mengalahkan para siluman yang menyerang mereka. Akhirnya Joko Tingkir melanjutkan perjalanan ke Demak Bintara dengan menaiki getek.

Cerita itu untuk menggambarkan perjuangan Joko Tingkir ke Demak Bintara untuk mengabdi kepada negara sesuai dengan amanah perguruannya. Berbagai rintangan dihadapinya, diantaranya pertempurannya dengan siluman buaya. Setelah berhasil mengalahkan musuh-musuhnya, Joko Tingkir akhirnya diangkat menjadi senopati di Kerajaan Demak Bintara. Sosok Joko Tingkir dapat dijadikan teladan, walau ia berasal dari golongan bawah, ia punya optimisme untuk menjadi pemimpin, dan saat berhasil memimpin, ia tidak menutup mata terhadap orang kecil. Acara dilanjutkan dengan umbul donga (berdoa) untuk mengharap keselamatan atas bangsa dan negeri, umbul donga ini dilaksanakan di sebelah timur telaga dan dilanjutkan dengan pembagian 2000 Ketupat dan 2000 Apem.

 


Kegiatan ini sebagai bentuk ucapan syukur atas kemenangan umat Islam yang telah selesai berpuasa selama satu bulan.  Hal ini disimbolkan melalui gunungan Kupat dan Apem yang diarak dan dibagikan pada pengunjung di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Pembagian kupat ini memilik filosofi dalam tradisi Jawa. Kupat merupakan singkatan aku lepat, aku ngaku lepat (Saya salah dan mengaku bersalah).

Pembagian apem baru dilaksanakan pada tahun ini, pembagian Apem dimaksudkan untuk mengenalkan Apem kepada masyarakat luas. Apem adalah makanan tradisional yang dibuat dari tepung beras yang didiamkan semalam dengan mencampurkan telur, santan, gula dan tape serta sedikit garam, kemudian dibakar atau dikukus. Bentuknya mirip serabi tetapi lebih tebal dan kecil.

Menurut legenda, kue ini dibawa oleh Ki Ageng Gribig yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya, setelah kembali dari tanah suci. Ia membawa oleh-oleh tiga jenis makanan, karena jumlah yang dibawa terlalu sedikit, maka kue itu dibuat ulang oleh istrinya, kemudian itu kue-kue tersebut dibagikan kepada penduduk setempat, mereka berebut untuk mendapatkan kue tersebut, sehingga Ki Ageng Gribig meneriakkan kata “yaqowiyu” yang artinya Tuhan berilah kekuatan. 

Makanan itu kemudian dikenal oleh masyarakat sebagai kue Apem, yakni berasal dari saduran bahasa arab “affan” yang berarti ampunan. Tujuannya agar masyarakat terdorong selalu memohon ampun kepada Allah SWT. Lambat laut kebiasaan membagi-bagikan kue Apem ini berlanjut pada acara menjelang bulan Ramadhan.

Dalam budaya Jawa, kue Apem dibuat menjelang bulan Ramadhan. Kue-kue Apem tersebut kemudian diantarkan ke masjid-masjid atau mushola. Tujuannya adalah memohon ampun sebelum menjalankan ibadah puasa, serta perwujudan syukur atas rezeki yang telah diberikan Allah SWT selama ini. Tradisi ini dikenal dengan istilah “Megengan”. Megengan berasal dari bahasa Jawa “megeng” berarti menahan diri, jadi dapat diartikan sebagai puasa itu sendiri. Ternyata tradisi ini mempunyai makna yang luar biasa, yang sering kali kita tidak tahu maknanya.

Puncak Syawalan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) begitu meriah dan begitu banyak pengunjungnya, sehingga perlu perjuangan untuk menyaksikan Joko Tingkir dari dekat dan untuk mendapatkan Ketupat dan Apem, harus rela berdesak-desakan dan kadang-kadang terinjak kakinya, tapi itu menjadi kebahagian tersendiri ketika kita dapat menyaksikan secara langsung.
Baca selengkapnya ...

Minggu, 02 Juli 2017

Tradisi Grebeg Syawal di Keraton Solo

Setiap tahun Keraton Kasunanan Hadiningrat atau Keraton Solo menggelar Grebeg Syawal. Grebeg Syawal dilaksanakan di hari kedua Lebaran dengan perhitungan kalender Jawa dan tidak mengacu kalender Masehi. Penyelenggaraan dilakukan di hari kedua Lebaran versi kalender Jawa, mengingat di hari pertama biasanya masyarakat masih sibuk bersilaturahmi dengan kerabat dan tetangga. Pada hari itu abdi dalem biasanya tidak  dapat sowan (menghadap) di hari pertama Lebaran, sehingga Grebeg Syawal digelar di hari kedua agar mereka dapat datang dan melaksanakan kegiatan di keraton. Pada tahun ini Grebeg Syawal diselenggarakan pada hari Selasa, 27 Juni 2017 sekitar pukul 11.00 WIB, acara ini digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Prosesi Grebeg Syawal ditandai dengan kirab prajurit keraton, gunungan, prajurit panah, dan penabuh gamelan. Rute yang diambil dalam kirab ini adalah Sitinggil, Pagelaran, Alun-alun Utara menuju Masjid Agung.

Dalam kirab ini terdapat dua gunungan yakni Gunungan Jaler (laki-laki) dan Gunungan Estri (perempuan). Gunungan ini sebagai simbol bahwa kehidupan manusia tidak lepas dari menyatunya laki-laki dan perempuan. Diharapkan manusia selalu berbuat kebaikan dan ingat kepada Tuhan. 


Sebagai bentuk perwujudan ingat kepada sang pencipta alam semesta, gunungan dibuat dan dirangkai dari segala hasil bumi yang paling baik, sebagai ucapan syukur atas kemurahan sang pencipta dalam memberi kehidupan kepada  umat manusia.

Gunungan Jaler (laki-laki) terbuat dari bahan sayur mayur dan hasil bumi, seperti kacang panjang, cabai, terong, ubi-ubian dan telor asin. Gunungan Estri (perempuan) terbuat dari makanan ringan tradisional seperti bermacam-macam rengginan dan intip (kerak nasi yang sudah dijemur dan digoreng)

Gunungan juga memiliki makna sebagai kepedulian keraton kepada masyarakat karena hasil bumi yang dibagikan seluruhnya dapat dimakan. Kedua gunungan ukurannya sama, yakni diameter 1,25 meter dan tinggi 2 meter.

Sesampainya di Masjid Agung, abdi dalem utusan keraton menghadap penghulu masjid, agar gunungan Jaler (laki-laki) didoakan terlebih dahulu sebagai wujud syukur kepada sang pencipta atas berkah di bulan suci.

Sementara itu, di halaman Masjid Agung ratusan warga sudah menunggu aba-aba dari abdi dalem keraton untuk bisa mendapatkan bahan makanan dari gunungan. Namun, karena tidak sabar, warga langsung menyerbu gunungan Jaler (laki-laki).



Suasana meriah dan hiruk pikukpun hadir saat berebutan untuk mendapatkan sayuran yang terdapat dpada gunungan Jaler (laki-laki). Rona kebahagiaan terpancar dari wajah mereka yang berhasil mendapatkan sayuran dari gunungan Jaler (laki-laki).


Gunungan Estri (perempuan) diperebutkan warga di halaman Keraton. Suasananya tak jauh berbeda dengan halaman Masjid Agung. Masyarakat sudah menunggu untuk memperebutkan gunungan Estri (perempuan) yang terdiri dari bermacam-macam rengginan dan intip.




Kebahagianpun terpancar ketika berhasil mendapatkan rengginan dari gunungan Estri (perempuan), tidak hanya warga setempat yang ikut berebut, melainkan warga manca negara yang kebetulan berada di Solo juga ikut berebut untuk mendapatkan rengginan.






Dalam tradisi Jawa, mendapatkan bahan-bahan tersebut dalam grebeg Syawal diyakini membawa berkah dan memberikan ketenteraman di tengah keluarga.



Baca selengkapnya ...

Jumat, 09 Juni 2017

Asam

a. Pengertian Asam
Secara umum asam adalah senyawa kimia yang dilarutkan dalam air menghasilkan larutan    dengan    pH lebih kecil dari 7. Kata asam berasal dari bahasa Latin “acidus” yang berarti masam. Asam adalah zat yang menyebabkan rasa masam. Dalam definisi modern asam adalah suatu zat yang memberi proton (ion H+) kepada zat lain (basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.

Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-  Lowry, dan Gilbert N. Lewis.
1. Arrhenius
Asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. .
2. Brønsted-Lowry
Asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.
3. Lewis
Asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi (III) klorida

Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.

b. Jenis-jenis Asam
Berdasarkan banyak sedikitnya ion hidrogen yang terionisasi dalam air, asam dapat dibedakan menjadi asam kuat dan asam lemah.
1. Asam kuat
 Asam kuat adalah zat yang dalam air seluruhnya dapat terurai menjadi ion hidronium. Contoh  asam kuat :
a) HCl (asam klorida)
b) HNO3 (asam nitrat)
c) H2SO4 (asam sulfat)

2. Asam lemah
Asam lemah yaitu zat yang  dalam air hanya terionisasi sedikit menjadi ion hidronium, sisanya masih membentuk molekul.
     
 Contoh asam lemah :
 a) CH3COOH : asam asetat
 b) H2S  asam sulfida
 c) H2CO3 :  asam karbonat
 d) H3PO4 : asam phospat

Berdasarkan sumbernya, asam dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu asam organik dan asam  anorganik. Tahukah kamu apa bedanya?
1. Asam Organik
 Asam organik yaitu asam yang berasal dari atau dihasilkan makhluk hidup.
 Contoh :
 a) Asam sitrat yang terdapat pada buah jeruk.
  b) Asam tatrat yang terdapat pada anggur.
 c) Asam malat terdapat pada buah apel.
 d) Asam askorbat yang terdapat pada buah tomat.

2. Asam Anorganik
Asam anorganik yaitu asam yang bukan dihasilkan atau tidak terdapat pada makhluk hidup dan  merupakan sintesis (buatan manusia).

c. Sifat-sifat asam diantaranya adalah :
   1) Rasanya masam
   2) Mengubah lakmus biru menjadi merah
   3) Dapat menghantarkan arus listrik, karena asam dapat melepaskan ion-ion dalam pelarutnya.      Makin kuat suatu asam, maka daya hantar listriknya makin baik.
   4) Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+).
   5) Bersifat korosif terhadap logam.

d. Contoh Asam dalam kehidupan sehari-hari
   1) Asam sitrat (C6H8O7) terdapat pada jeruk
   2) Asam asetat (CH3COOH) terdapat pada larutan cuka
   3) Asam karbonat (H2CO3)   terdapat pada minuman berkaborasi
   4) Asam askorbat (C6H8O6) terdapat pada jeruk, tomat dan sayuran
   5) Asam tatrat (C4H6O6) terdapat pada anggur
   6) Asam malat (C4H6O5) terdapat pada apel
   7) Asam laktat (C3H6O3) terdapat pada keju
   8) Asam borat (H3BO3) terdapat pada larutan pencuci mata
   9) Asam klorida (HCl) terdapat pada asam lambung dan obat tetes mata
  10) Asam nitrat (HNO3) terdapat pada pupuk dan peledak
  11) Asam fosfat (H3PO4) terdapat pada deterjen dan pupuk
  12) Asam sulfat (H2SO4) terdapat pada baterai mobil dan pupuk
  13) Asam formiat (HCOO) terdapat pada sengatan lebah
  14) Asam benzoat (C6H5COOH) terdapat pada bahan pengawet makanan




          

Baca selengkapnya ...

Selasa, 09 Mei 2017

Adaptasi Makhluk Hidup Terhadap Lingkungan


Setiap makhluk hidup mampu melakukan adaptasi terhadap lingkungannya. Makhluk hidup di sini meliputi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya ini disebabkan oleh kebutuhan mereka akan lingkungan yang sesuai agar dapat hidup dengan baik. Namun lingkungan tidak selamanya tetap tetapi selalu berubah-ubah setiap waktu. Nah, kemampuan untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan luar organisme agar terus hidup disebut adaptasi.

          


Makhluk hidup yang mampu melakukan adaptasi disebut dengan makhluk hidup yang adaptif.  Semakin besar kemampuan adaptasi suatu makhluk hidup, semakin besar pula peluang kelangsungan makhluk hidup tersebut. Berdasarkan cara-cara makhluk hidup menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat hidupnya, adaptasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
 
Macam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan dapat diklik pada tautan di bawah ini :  



Baca selengkapnya ...

Selasa, 25 April 2017

Soal Latihan Sistem Reproduksi Pada Manusia

Kerjakan Soal Latihan Berikut! Semangaaaaat Kamu Pasti Bisa
Baca selengkapnya ...

Jumat, 14 April 2017

Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah

1.  Anemia: penyakit kekurangan eritrosit.

2.  Haemofilia: penyakit keturunan dengan gejala darah sukar membeku.

3.  Leukimia (kanker darah): keadaan dimana jumlah leukosit (sel darah putih) mengalami peningkatan pesat dan kemudian memakan sel-sel darah merah.

4.  Artherosklerosis: penyumbatan pembuluh darah oleh lemak (kolesterol).

5.  Arterilskerosis: penyumbatan pembuluh darah oleh zat kapur.

6.  Varises: pelebaran pembuluh darah vena.

7.  Jantung koroner: terjadi penyumbatan pembuluh nadi arteri koronia sehingga jantung kekurangan suplai oksigen.

8.  Eritroblastosis faetalis: kerusakan eritrosit janin dalam kandungan akibat eritrosit janin mengandung faktor rhesus yang diserang oleh faktor anti rhesus yang dimiliki ibu.

9.  Hemeroid: pelebaran pembuluh balik (vena) di sekitar anus atau sering disebut ambeien.

10.Hipertensi/tekanan darah tinggi: bila tekanan di atas tekanan darah normal (di atas 120/80 mm Hg). Sebaliknya, kondisi dimana tekanan darah kurang dari 120/80 mm Hg disebut Hipotensi.
Baca selengkapnya ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by BeGeEm