Breaking News

Rabu, 15 Maret 2017

Kaldik Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017

Untuk memudahkan kita menghitung analisa waktu semester genap tahun 2016/2017, kita harus memperhatikan kaldik yang telah dibuat oleh madrasah.
Baca selengkapnya ...

Kaldik Semester Gasal Tahun Pelajaran 2016/2017

Untuk memudahkan kita dalam mengitung analisa waktu semester gasal tahun pelajaran 2016/2017, kita harus memperhatikan kaldik yang telah dibuat oleh madrasah masing-masing.
Baca selengkapnya ...

Sabtu, 11 Maret 2017

Sistem Ekskresi Pada manusia

Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbon dioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu. Pada dasarnya, karbon dioksida dan air tidak berbahaya bagi tubuh, akan tetapi jika berlebihan, karbon dioksida dan air harus dikeluarkan agar tidak menganggu proses fisiologi di dalam tubuh.

Pengeluaran zat sisa metabolisme membutuhkan alat pengeluaran. Prinsip alat pengeluaran adalah menyaring zat sisa dari seluruh jaringan tubuh. Pada proses ini, zat-zat yang masih dibutuhkan diserap kembali, seperti asam amino, glukosa, air dan ion-ion, sedangkan zat yang tidak diserap dikeluarkan dari dalam tubuh.

Alat pengeluaran pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal adalah alat pengeluaran utama. Ginjal berfungsi mengeluarkan air, amonia, dan zat warna empedu. Hasil dari penyaringan di ginjal berupa urine. Kulit berperan untuk mengeluarkan air dan garam-garaman. Paru-paru berperan mengeluarkan karbon dioksida dan air (dalam bentuk uap air). Hati berfungsi menghasilkan zat warna empedu yang merupakan hasil perombakan sel darah.

Penjelasan lebih lengkap mengenai Alat Ekskresi pada manusia silahkan klik pada tautan di bawah ini :
Baca selengkapnya ...

Teka-teki Silang Sistem Enskresi

SOAL

MENDATAR

1 Satuan terkecil yang menyaring darah

3 Penghasil keringat

5 Menghasilkan empedu

7 Terletak di bawah epidermis

9 Sejenis jamur yang menginfeksi kulit

11 Kerusakan pada glomerulus sehingga tidak ada urin yang dihasilkan

13 Saluran urine

15 Penyaringan zat-zat sampah yang bersifat racun

17 Hasil filtrasi pada glomerulus

19 Garam dapur

MENURUN

2 Pigmen kulit

4 Tempat penyaringan darah

6 Pengobatan Hepatitis B  menggunakan

8 Saluran ginjal

10 Penyebab kencing batu

12 Faktor yang mempengaruhi produksi urine

14 Bagian yang diserang bakteri, virus atau jamur pada penyakit Pneumonia

16 Untuk menghambat virus pada Hepatitis C

18 Hasil augmentasi

20 Disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
Baca selengkapnya ...

Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Ekskresi


Alat ekskresi manusia terdiri atas ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Macam-macam kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi adalah
 
Ginjal

a) Kencing Batu
Kencing batu disebabkan pembentukan zat kapur (kalium) dalam ginjal. Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau kantong kemih. Jika endapan terbentukdi dalam rongga ginjal, disebut batu ginjal. Jika terbentuk di dalam kantong kemih, disebut kencing batu.

Baik batu ginjal maupun kencing batu dapat dihilangkan dengan pembedahan (operasi), pengobatan, atau penembakan dengan sinar laser.

b) Radang Ginjal / nefritis
Nefritis terjadi karena infeksi oleh bakteri Streptococus pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernapasan, kemudian dibawa oleh darah ke ginjal. Akibat infeksi ini, protein dan sel-sel darah akan keluar bersama urine. Selain itu, kadar urea dalam darah menjadi tinggi sehingga penyerapan air terganggu. Akibatnya, air akan tertimbun di kaki (kaki penderita bengkak).

Penderita nefritis dapat disembuhkan dengan cangkok ginjal atau cuci darah secara rutin.

c) Gagal Ginjal
Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan diambil alih tugasnya oleh ginjal lain.

d) Diabetes Melitus
Diabetes Melitus (kencing manis) terjadi karena kadar hormon insulin dalam tubuh sangat rendah sehingga proses pengubahan glukosa menjadi glikogen terganggu. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah tinggi dan tidak mampu diserap kembali di tubulus sehingga akan diekskresikan bersama urine.

e) Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus terjadi karena di dalam tubuh kekurangan hormon antidiuretik, sehingga volume urine yang dihasilkan dapat mencapai 30 kali dari volume urine normal. Akibatnya, penderita menjadi sering buang air kecil.

f) Albuminuria
Penyakit ini disebabkan kegagalan proses penyaringan protein, sehingga urine mengandung protein.

g) Anuria
Anuria merupakan kegagalan ginjal karena kerusakan di glomerulus sehingga tidak ada urine yang dihasilkan oleh penderita.

Kulit
a) Biduran
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal.

Jika penyakit ini disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya adalah dengan menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan dokter.

b) Ringworn
Ringworn adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit.

Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

c) Psoriasis
Penyebab pasti dari penyakit ini belum ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.

Gejala psoriasis adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.

d) Kanker Kulit
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.

Paru-paru

a) Asma
Asma dikenal dengan bengek. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun.

b) Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil.

Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Penggunaan vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin).
2) Pengobatan pada pasien latent tuberculosis
3) Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh berhenti.

c) Pneumonia
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.

Hati

a) Penyakit Kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan darah menjadi kuning.

b) Hepatitis
Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh virus, alkohol, narkoba, obat-obatan, dan racun. Gejala hepatitis yang paling umum, yaitu hilangnya nafsu makan, kelelahan, demam, pegal-pegal, mual, muntah, dan nyeri pada perut.

Saat ini diketahui ada sekitar tujuh virus yang menjadi penyebab hepatitis. Lebih dari 90% hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis A, B, dan C.

1) Hepatitis A, merupakan penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman. Ditandai dengan infeksi kronis pada hati tanpa kerusakan dalam jangka waktu lama dan dapat sembuh, serta memiliki kekebalan sepanjang hidupnya.

Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian antibodi dan vaksin.

2) Hepatitis B, ditularkan dengan berbagai cara, seperti seks, penggunaan narkoba suntik, dan perpindahan dari ibu ke bayi. Kebanyakan penderita dapat sembuh dan mendapat kekebalan. Akan tetapi, ada juga yang berkembang menjadi penyakit hati kronis yang akhirnya menjadi sirosis, bahkan dapat menjadi penyakit hati kronis yang akhirnya menjadi sirosis, bahkan dapat menjadi kanker. Banyak penderita hepatitis B yang dapat disembuhkan dengan interferon (suatu yang dapat meningkatkanrespons imunitas terhadap virus) ditambah dengan obat-obatan yang dapat menghentikan perbanyakan virus. Juga dapat dilakukan dengan pemberian vaksin.

3) Hepatitis C, disebabkan melalui darah, jarum suntik, dan peralatan lainnya, juga dari ibu ke bayinya. Hepatitis C juga dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati, tetapi lebih berbahaya karena biasanya tidak menimbulkan gejala. Akibatnya, hepatitis C lebih sulit didiagnosis. Banyak penderita yang tidak menyadari mereka telah terserang hepatitis C sampai virus telah menyebar atau mengalami gejala yang parah, biasanya 20 tahun setelah infeksi terjadi. Penyakit ini belum ada vaksinnya, tetapi pemberian interferon dan obat-obatan yang dapat menghambat perbanyakan virus dapat membantu
Baca selengkapnya ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by BeGeEm